Aritmatik

7.3 Arithmetic Circuits – Basic Building Blocks 236






1. Tujuan [kembali]
    a. Mengetahui kombinasi gerbang logika dalam melakukan operasi penambahan dan pengurangan
        pada angka biner.
    b. Membiasakan merangkai rangkain dengan gerbang logika pada Proteus.



a. Gerbang Logika XOR
Gambar 1 Gerbang Logika XOR
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.
b. Gerbang Logika AND
Gambar 2 Gerbang Logika AND
Jenis Gerbang AND atau AND Gate adalah salah satu jenis gerbang logika yang membutuhkan dua atau lebih masukan (input) untuk kemudian hanya menghasilkan satu keluaran (output).
Pada Gerbang Logika AND, simbol yang digunakan untuk pengoperasiannya adalah tanda titik (.) atau bahkan tidak memakai tanda sama sekali. Contoh pengoperasiannya yaitu : Z=X.Y atau Z = XY.

c. Gerbang Logika Inverter NOT
Gambar 3 Gerbang Logika Inverter
Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.
d. Gerbang Logika OR
Gambar 4 Gerbang Logika OR
Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.

e. Gerbang Logika NAND
Gambar 5 Gerbang Logika NAND
Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.
     Gerbang logika biasa dapat dirangkai satu sama lain untuk menghasilkan penambahan dan pengurangan yang biasa disebut dengan rangkaian aritmatika (Aritmetic Circuit). Rangkaian aritmatika terdiri dari half-adder, full adder, half-substractor, dan full substractor yang akan kita bahas satu persatu.
a. half-adder
     Half-adder adalah rangkaian aritmatika yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah bit. Rangkaian ini terdiri dari dua buah keluaran yang satu untuk jumlah dan satu lagi untuk pindahan. Gambar 5 adalah tabel kebenaran dan gambar 6 adalah simbol blok.
Gambar 5 Tabel kebenaran
Gambar 6 Simbol Blok
     Bentuk Boolen dari penambahan tersebut adalah S= Ā. B + A.  ͞B dan Pembawa adalah C=A . B. Bila dilihat dari tabel kebenaran terlihat bahwa  penjumlahan memiliki pola seperti gerbang logika XOR dan Pembawa memiliki pola seperti AND sehingga kita hanya membutuhkan sebuah gerbang logika XOR 2-Masukkan untuk menghasilkan keluaran jumlah tersebut dan sebuah gerbang logika AND 2-Masukkan untuk menghasilkan keluaran Pembawa tersebut. Sehingga Half-adder memiliki gerbang logika seperti digambar 7.
Gambar 7 Diagram logika half-adder

     Selain rangkaian diatas half-adder juga bisa dibuat dengan gabungan dari beberapa gerbang NAND seperti gambar berikut.

b. Full-adder
     Full-adder adalah rangkaian aritmatika yang dapat digunakan untuk menjumlahkan 3 bit untuk menentukan jumlah dan pembawa pada output. Full-adder digunakan untuk semua harga bagian biner kecuali bagian 1-an. Full-adder memiliki tiga masukkan yaitu Cin, A, dan B. Gambar 8 adalah Tabel kebenaran dan Gambar 9 adalah simbol blok Full-adder.
Gambar 8 Tabel Kebenaran Full-adder
Gambar 9 Simbol Blok
     nilai S dapat dicari dengan  S = Ā.  ͞B.  Cin + Ā. B.   ͞Cin +A.   ͞B. Cin +A.B.Cin. Nilai Cout dapat dicari dengan Cout = Ā.B.Cin +A.  ͞B . Cin +A. B.  ͞Cin +A.B.Cin. Full-adder memiliki rangkaian logika seperti pada gambar tapi bisa juga tersusun dari penambah setengah dan gerbang gerbang OR seperti ditunjukkan pada gambar 10. Full-adder memiliki diagram logika yang menggunakan XOR, AND dan OR seperti pada gambar 11.
Gambar 10 Full-adder terdiri dari Half-adder dan gerbang logika OR
Gambar 11 Diagram logika Full-adder
     Full adder jika dirangkai seperti pada gambar maka dapat digunakan untuk menjumlahkan adder sebanyak 4 bit.
c. Half-Subtractor
     Half-subtractor adalah rangkaian aritmatika yang digunakan untuk mengurangi dua buah bit. Rangkaian ini terdiri dari dua buah keluaran yang satu untuk jumlah dan satu lagi untuk pindahan. Gambar 12 adalah tabel kebenaran dan gambar 13 adalah simbol blok.
Gambar 12 Tabel kebenaran Half-Subtractor
Gambar 13 Simbol Blok
     Bentuk Boolen dari perbedaan tersebut adalah D= Ā. B + A.  ͞B dan pinjaman adalah B0=Ā . B. Bila dilihat dari tabel kebenaran terlihat bahwa  perbedaan memiliki pola seperti gerbang logika XOR dan Pembawa memiliki pola seperti ada inverter sebelum input A  pada gerbang logika AND sehingga kita hanya membutuhkan sebuah gerbang logika XOR 2-Masukkan untuk menghasilkan keluaran perbedaan tersebut dan inverter sebelum input A gerbang logika AND serta sebuah gerbang logika AND 2-Masukkan untuk menghasilkan keluaran pinjaman tersebut. Sehingga Half-subtractor memiliki gerbang logika seperti digambar 14.
Gambar 14 Gerbang Logika

d. Full Subtractor
     Full subtractor adalah rangkaian aritmatika yang dapat digunakan untuk mengurangkan 3 bit untuk menentukan perbedaan dan pinjaman pada output. Full subtractor digunakan untuk semua harga bagian biner kecuali bagian 1-an. Full subtractor memiliki tiga masukkan yaitu Bin, A, dan B. Gambar 15 adalah Tabel kebenaran dan Gambar 16 adalah simbol blok Full subtractor.
Gambar 15 Tabel Kebenaran

Gambar 16 Simbol Blok Full Subtractor
     nilai D dapat dicari dengan  D = Ā.  ͞B.   Bin + Ā. B.   ͞Bin +A.   ͞B.  ͞Bin +A.B.Bin. Nilai Bout dapat dicari dengan Bout = Ā. ͞B.Bin + ͞A.  B .  ͞Bin + Ā. B.  ͞Bin +A.B.Bin. Full subtractor tersusun dari pengurangan setengah dan gerbang gerbang OR seperti ditunjukkan pada gambar 17. Full subtractor memiliki diagram logika yang menggunakan XOR, AND, Inverter dan OR seperti pada gambar 18.
Gambar 17 Full Subtractor terdiri dari Half-Subtractor dan Gerbang OR

Gambar 18 Diagram Logika Full Subtractor
     Jika Full subtractor dirangkai seperti gambar maka dapat digunakan untuk pengurangan biner 4 bit.
e. Controlled Inverter 
     Controlled inverter dibutuhkan ketika sebuah adder digunakan seperti sebuah subtractor.pengurangan tidak lain adalah penambahan komplemen 2 dari subtrahend ke minuend. Jadi, itu langkah pertama menuju implementasi praktis dari subtractor adalah menentukan pelengkap 2 dari pengurang. Dan untuk ini, pertama-tama perlu menemukan komplemen 1. Controlled Inverter  digunakan untuk menemukannya 1 pelengkap. Controlled Inverter  satu-bit tidak lain adalah gerbang logika  EX-OR dua input dengan salah satu input diperlakukan sebagai input kontrol, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.18 (a). Ketika input kontrol RENDAH, input bit diteruskan ke output. Saat input kontrol adalah TINGGI, bit input akan dilengkapi pada output. Gambar 7.18 (b) menunjukkan delapan bit dikontrol inverter tipe ini. Ketika input kontrol RENDAH, output (Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0 sama dengan input (A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0. Ketika input kontrol TINGGI, outputnya adalah komplemen input 1. Sebagai contoh, 11010010 pada input akan menghasilkan 00101101 pada output ketika output input kontrol dalam keadaan logika '1'.
Gambar 19 Rangkaian Simulasi Half-Adder
Prinsip Kerja
Logika A masuk ke input A gerbang logika XOR dan AND. Lalu Logika B masuk ke input B gerbang logika XOR dan AND. Gerbang Logika XOR akan mengeluarkan output yang akan menjadi nilai penjumlahan atau nilai S. Output gerbang logika AND akan menjadi nilai pembawa atau C. 

Gambar 20 Rangkaian Simulasi Full-Adder
Prinsip Kerja
Logika Cin masuk ke input A Gerbang Logika XOR U3 dan AND U6. Logika A masuk ke input A gerbang logika XOR U4 dan AND U5. Lalu Logika B masuk ke input B gerbang logika XOR U4 dan AND U5. Output gerbang logika XOR U4 akan masuk ke input B Gerbang logika XOR U3 dan AND U6. Output XOR U3 akan menjadi nilai penjumlahan atau S. Output gerbang logika AND U6 akan masuk ke input A gerbang logika OR U7. Nilai output dari gerbang logika AND U5 akan menjadi input B dari gerbang logika OR U7. Output gerbang logika OR U7 akan menjadi nilai  pembawa atau C.
No photo description available. 
Gambar 21 Rangkaian Simulasi Full-Adder dengan 5 NAND

No photo description available. 
 Gambar 22 Diagram Rangkaian Logika Full Adder


Gambar 23 Rangkaian Simulasi Half-Subtractor
Prinsip Kerja
Logika A masuk ke input A gerbang logika XOR dan ke inverter sehingga nilai logika A dibalik lalu masuk ke gerbang logika AND. Lalu Logika B masuk ke input B gerbang logika XOR dan AND. Gerbang Logika XOR akan mengeluarkan output yang akan menjadi nilai perbedaan atau nilai D. Output gerbang logika AND akan menjadi nilai peminjam atau B0. 

Gambar 24 Rangkaian Simulasi Full Subtractor
Prinsip Kerja
Logika Bin masuk ke input B Gerbang Logika XOR U11 dan AND U6. Logika A masuk ke input A gerbang logika XOR U12 dan ke inverter U13 sehingga nilai logika A berubah menjadi kebalikkannya lalu masuk ke input A gerbang Logika AND U15. Lalu Logika B masuk ke input B gerbang logika XOR U12 dan AND U15. Output gerbang logika XOR U12 akan masuk ke input A Gerbang logika XOR U11 dan ke inverter untuk mengganti nilai logikanya menjadi sebaliknya lalu masuk ke gerbang logika AND U16. Output XOR U11 akan menjadi nilai perbedaan atau D. Output gerbang logika AND U16 akan masuk ke input A gerbang logika OR U17. Nilai output dari gerbang logika AND U15 akan menjadi input B dari gerbang logika OR U17. Output gerbang logika OR U17 akan menjadi nilai  peminjam atau B.

Gambar 25 Rangkaian Simulasi Controlled Inverter
Prinsip kerja
saat logika control aktif rendah (berlogika 0), Logika Control akan masuk ke kaki A setiap gerbang logika XOR, dan logika A akan masuk ke masing masing gerbang logika XOR, maka nilai setiap Y akan sama dengan inputnya yaitu A.
Saat logika control aktif tinggi (berlogika 1), Logika Control akan masuk ke kaki A setiap gerbang logika XOR, dan logika A akan masuk ke masing masing gerbang logika XOR, maka nilai setiap Y akan berlawanan(inveter) dengan inputnya yaitu A.






    HTML
    Rangkaian
    Video 1
    Video 2
    Datasheet :
    AND 2 kaki
    AND 3 kaki
    NAND 2 kaki
    OR 2 kaki
    OR 3 kaki
    OR 4 kaki
    XOR 2 kaki
    Inverter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar